Sebuah Dinding Harapan

Hari telah berlalu, saya menutup pintu sehabis menghabiskan waktu dengan mama dengan membuat kopi dan tertawa bersama melihat siaran di layar kaca. Ketika saya masuk ke Kamar, terkesima rasanya ingin membaca kembali beberapa tulisan yang ada di depan meja tempat di mana saya menghabiskan banyak waktu di sana. 

Tiba-tiba waktu seperti tergulir kembali ke tahun lalu, bahkan ada tulisan yang sengaja saya pajang dari tahun 2017. Masih teringat Bulan April tahun lalu apa yang sedang saya kerjakan. Mari kita tukar cerita ini dalam bahasa lain, tapi sebentar. Saya kira, saya ingin membuatnya dalam bahasa Indonesia saja. 
Mempermudah ingatan dengan cerita-cerita di tahun 2021 dan 2022. 

Saya ingat, akan tetap ingat setiap detail perjalanan yang saya lewati. Pahit manis-nya menjadi kenangan sekaligus pelajaran, awalnya selalu bertanya mengapa beberapa kejadian harus terjadi? Namun, saya sadari beberapa hal memang hadir untuk menjadi pelajaran. Lihat, saya saat ini bisa berdiri, dengan kedua kaki tegap, pandangan yang mantap, visi dan misi yang kuat, hingga saya makin yakin dengan setiap tekad yang saya miliki. Sehingga saya punya tujuan, apa hal berikutnya yang ingin saya wujudkan. 

Dua carik kertas itu ditulis pada akhir 2021, waktunya menunjukan bulan November. Isinya sederhana benar-benar doa, doa yang ditulis dari hati. Menyerahkan masa depan kepada sang maha kuasa, tapi saya yakin waktu itu pasti saya tulis dengan tergesa, jika dilihat dari isinya dapat disimpulkan bahwa saya sedang dalam keadaan mencari mimpi selanjutnya. Saya tidak tau, akan ada rezeqi dari mana, orang baik mana, dan masa depan seperti apa yang akan terjadi. Entah hari itu isinya hanya berserah. Orang bilang, barang siapa bisa menulis dia sangat beruntung. Karena, tidak semua orang dapat menuangkan perasaan lewat tulisan. 

Tertulis dengan gamblang, dan jelas sekali.
"....Lulu panjatkan doa dan harapan padamu, bukakanlah pintu rezeqi dan lapangkanlah Lulu. Yang maha mengetahui segala isi hati. Ya allah semoga tercapai cita-citaku untuk Ibu dan Bapakku. Semoga ridhomu menjadi pelengkap ridho kedua orang tuaku." Kemudian diikuti oleh tiga keinginan di bawahnya. 
  • Bekerja di PT Kereta Api Pariwisata
  • Melanjutkan S1 di Tahun 2022
  • Melanjutkan S2 di LN Tahun 2024
Dua dari keinginan tersebut terwujud, saya tersenyum simpul menyadari bahwa pada saat itu betapa percaya dirinya saya menuliskan apa yang saya inginkan. Secarik kertas lainnya berisi pesan dari sahabat ketika SMA, saya menerima tulisan tersebut ketika saya lulus dari Universitas. 

"Happy graduation Lu! Welcome to the new life, new hope, and also new journey! Do not stop dreaming even the real world has coming!" Dia selalu yakin katanya orang seperti saya selalu fokus pada tujuan hidupnya. Bak Ibu Kartini yang hidup dalam perjuangan, dia selalu meyakinkan saya betapa kuatnya mimpi yang dituliskan. Memori-memori terbaik ketika SMA, kembali mengingatkan saya padanya,  Terima kasih Amelia!

Sisanya puisi unik, dan cerita pendek lucu.

Pada saat kesimpulan cerita ini ditulis saya telah menghabiskan banyak lagu dalam Bahasa Francis, menonton musisi favorit saya di You Tube, dan saat ini saya sedang mendengarkan lagu yang mengingatkan saya pada suasana yang saya inginkan secepatnya. Menonton FKJ yang sedang memutar lagu Love Me, Please Love Me by Michel Polnareff di konsernya.  

Akhirnya, kita yang memutuskan harus mengambil sikap seperti apa dalam merespon setiap kejadian dalam hidup ini. Di sini, saya belajar untuk berkomunikasi lebih baik, mengatakan apa yang saya suka, apa yang saya tidak suka. Bagaimana layaknya kita ingin diperlakukan oleh orang lain, menjadi dasar kita dalam bersikap kepada orang lain. Ada bagian di mana pahit akan selalu menjadi pahit, jika kita tidak "legowo" dalam menyikapinya. Kebaikan dan keburukan adalah hal yang selalu berdampingan. Suatu hari kita mungkin tanpa sadar bersikap kurang menyenangkan baik dari perkataan maupun perbuatan, sehingga ada orang yang tersakiti. Sisi ini mengajarkan saya, menghargai keberadaan setiap orang dalam hidup. 

Tidak banyak orang yang saya miliki, saya bahkan bisa menghitungnya. Saya memilih mereka untuk menjadi orang-orang terbaik yang saya miliki. Dalam mengejar cita-cita, dan berbagi setiap kenangan, saling memberikan energi, memberi pundak, tangan, kaki hingga berbagi ketulusan hati. Ternyata 2021 hingga 2022 saya banyak terjatuh, tapi justru mimpi membuat saya semangat dan yakin bahwa  saya bisa menjadi perempuan yang semakin bernilai. 


"Self confidence is a super power. Once you start to believe in yourself, magic starts happening."

Mohon maaf lahir dan batin.
Sampai jumpa pada cerita selanjutnya. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JADILAH BESAR BESTARI

MONA LISA SMILE

Hujan di Jakarta: Cerita tentang dunia-nya