JADILAH BESAR BESTARI

Perjalanan, takdir, dan kenangan saat ini aku mendoakanmu untuk 'Jadi Besar dan Bestari' mengulurkan tanganku, untukmu. 

Mencoba kembali untuk membantumu lebih baik, lebih besar, lebih bijak, dan lebih mengerti bahwa kamu selalu punya Rumah untuk pulang. Aku mungkin kadang menyebalkan, selalu berisik bertanya apa yang sedang kamu kerjakan, percayalah aku sedang berusaha menemanimu dalam hidup ini. Tidak mungkin kalau aku hanya berjalan sendirian, dan membiarkanmu selalu terbang menembus awan. 

Niscaya aku akan selalu mengingatkan hal-hal kecil sederhana tentang kehidupan, jika kamu salah akan aku sampaikan meskipun pahit dan tajam. Maka, bantu aku setulus hatimu, untuk berjalan melewati ini semua, tidak perlu berlari aku suka belajar tentangmu pelan-pelan. Lima tahun sudah sejak Agustus 2018 pertama kali aku mengenalmu.  

Apapun yang kamu hadapi...

Kamu harus tau, sesulit apapun kita dengan ujian ini. Aku selalu ada.

Kamu harus tau, seburuk apapun kamu di dunia ini. Aku selalu ada. 

Kamu harus tau, ketika orang kecewa padamu. Aku selalu ada. 

Kamu harus tau, ketika orang tidak mengulurkan tangan padamu. Aku selalu ada.

Kamu harus tau, ketika aku sendu, dan kecewa karena kamu. Aku selalu berusaha. 

Kamu harus tau, ketika orang tidak percaya bahwa kamu bisa berubah. Aku adalah orang paling lantang untuk berkata kalau kamu bisa.

Tolong tetap Jadi Besar dan Bestari, serta bermanfaat untuk sekitar.

Aku selalu menemanimu, menerimamu, dan tempatmu untuk pulang. Jangan pernah lelah, kalau aku ingin menyerah tolong bantu aku, yakinkan aku bahwa kita bisa, dan akan selalu bisa. 

Seperti kata Kunto Aji...


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MONA LISA SMILE

Hujan di Jakarta: Cerita tentang dunia-nya