WE CAN CATCH THE ALPS

Hidup tetap berjalan dengan semestinya, maha baiknya masih memberikanku umur sampai saat ini. Orang datang dan pergi tapi aku yakin beberapa tetap tinggal, tidak banyak menampilkan sesuatu, tidak banyak mencari sesuatu, yang aku tetap cari hanya sebuah keinginan untuk bermimpi dari balik jendela kamar kos kecil ini. Menjadikan setiap lembaran buku kusut terlipat itu, menjadi buah mimpiku kelak. Aku hanya memohon pada hadiah ulang tahunku kemarin, menuntut ilmu tidak ada batasnya, menuntut ilmu tidak ada waktu terbaik ataupun terlambat. Terima kasih, aku telah diberikan kesehatan, kesabaran, serta kekuatan untuk menjalani hari esok dengan lebih baik. Sungguh aku tidak banyak meminta, tolong hadirkan saja orang-orang yang mencintaiku apa adanya dengan tulus, lembut, dan bijaksana seperti mendengarkan album "Just Piano" favoritku. Penuh dengan nada indah, tidak terburu-buru dan mencerminkan ketenangan. 

Kita tidak dapat mengubah cara seseorang berperilaku kepada kita, tapi kita dapat merubah cara kita dalam merespon mereka. Kita tidak dapat merubah cara seseorang memandang kita, tapi kita dapat merubah cara kita dalam memandang mereka. Terlalu pendek rasanya jika terus mengedepankan ego, dan kepentingan perasaan kita sebagai manusia. Sungguh, aku hanya ingin bisa menguasai diriku sendiri dalam menikmati pahit manis kehidupan. Berani menerima, berani bertanggung jawab, berani melangkah, mudah memberikan maaf, dapat berpikir jernih, tidak penuh amarah, dan bijaksana. Kelak jika umurku masih diberikan oleh yang maha kuasa. Aku harap bisa menjadi sosok Ibu cerdas bagi anak dan keluarga. Dapat mendidik anak dengan baik, mendukung mimpi dan cita-citanya, menjadi sosok sahabat untuknya, menjadi teman baiknya dikala dia senang atau sedih, hadir dalam setiap hari pentingnya bahkan hadir setiap hari untuk dirinya. 

Hingga 24 Tahun aku bersyukur, dapat melihat diriku sejauh ini, dapat mengenal diriku dengan lebih baik, dan terus belajar. Satu hari, satu tahun, bahkan mungkin pada masanya aku pernah mengecewakan seseorang dengan apa yang aku perbuat, biarlah menjadi urusanku untuk menerima segala konsekuensinya, bukankan pelajaran terbaik selalu datang dari orang yang mencintai kita? 

Dengan berakhirnya bulan September ini, aku harap dapat memulai kembali hari esok lebih baik setiap harinya, tetap sederhana, teguh dengan asa, rasa, dan karsanya, menikmati hidup dengan lebih bermakna, dan canda tawa. Jika sedih terlalu banyak menguras tenaga, biarlah berlalu apa adanya. Lapang dadanya, fokus pada tujuannya, karir yang sesuai dengan rencananya, biar ada awan kelabu di dunia, pelangi warna-warni akan hadir juga. Karena dunia dan isinya berdampingan, menjadi hitam dan putih. 

Selamat Lulu, kamu akan tiba dan memulai kembali. 
Melanjutkan langkah yang sempat tertunda, so we can catch the alps okay? 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hujan di Jakarta: Cerita tentang dunia-nya

MONA LISA SMILE

Menuju S.Par